Berkumpul, Belajar, Merayakan Web
Posted 13 years ago
Seperti biasanya, meetup Surabaya Web Community (suWec) diawali dengan sesi StartUp ShowUp! Sore itu, Rabu, 12 Oktober 2011, ada dua startup dari Surabaya yang mempresentasikan karyanya, yaitu MadingKampus.com dan TryoutMandiri.com.
MadingKampus.com dipresentasikan oleh salah satu foundernya, Fajar Rajasa Alfikri. Mading Kampus adalah web yang menyajikan informasi seputar kompetisi, seminar, workshop, dan acara-acara lainnya yang diselenggarakan di kampus-kampus seluruh Indonesia.
Orang-orang bisa submit informasi eventnya (dalam bentuk poster digital), bisa memilih kategori event, dan mengatur kapan publikasi tersebut “turun” dari MadingKampus.com.
Sudah banyak penyelenggara acara di perguruan tinggi yang bekerja sama dengan MadingKampus.com. Untuk sampai saat ini, layanan yang ada di MadingKampus.com masih gratis. Tahun ini, MadingKampus.com menjadi salah satu nominasi di ajang penghargaan INAICTA.
Presentator kedua pada sesi StartUp ShowUp! yaitu TryoutMandiri.com. Doni Setio Pambudi menampilkan web yang dikembangan bersama rekan-rekannya tersebut. Web ini diperuntukkan terutama bagi siswa-siswa sekolah yang ingin melakukan latihan ujian secara mandiri.
Banyak fitur menarik yang ditawarkan TryoutMandiri.com ini. Beberapa yang menarik dari web ini adalah: Bank Soal, Statistik Perkembangan, Tryout Online Bersama, Diskusi & Pembahasan, Jaringan Komunitas.
Banyak sekali soal yang dapat diakses melalui web ini. User juga bisa melihat perkemabangan belajarnya. Melalui web ini, user juga bisa melakukan tryout bersama user lain se-Indonesia. Tryout ini sangat fleksibel, dapat dikerjakan di mana saja, kapan saja.
Selanjutnya, meetup memasuki sesi utama yaitu bahasan tentang digitalpreneur yang dibawakan Brian Arfi dari DheZign.com. Brian Arfi adalah seorang entrepreneur muda dari Surabaya. Mendirikan PernikMuslim.com bersama istrinya. Ia juga mendirikan DheZign.com sebuah perusahaan web (dan new tech) development. Selain itu, ia juga mengembangkan beberapa startup seperti Vimpleshop, TasmanBoard, dan rbtads.net.
Brian mengawali presentasinya dengan membuka pandangan bahwa industri digital/ internet di Indonesia sedang bagus. Banyak yang sudah menghargai hasil karya digital Indonesia. Tak sedikit investor yang datang ke Indonesia untuk menanamkan modalnya ke digital startup di Indonesia.
Di hadapan banyak mahasiswa yang mengikuti meetup, Brian mengatakan, dalam situasi sekarang, yang harus dilakukan adalah berkarya. Jangan malu untuk berkarya. Karena karyamu lah yang akan dilihat. Bukan nilai-nilai ujianmu yang bagus-bagus, tapi tak ada bukti karyanya.
Potensi dan kebutuhan lokal bisa menjadi peluang bagus untuk ide pengembangan karya. Eiiits… tapi jangan lupa, jika memang karya tersebut punya tujuan untuk dibisniskan, jangan lupakan model bisnis. Model bisnis bisa macam-macam. Ada yang memulai dengan free kemudian menambahkan fitur premium, ada juga model yang paling sederhana dan banyak dipakai, yaitu berjualan langsung.
Sekali lagi, bagi para pengembang aplikasi atau startup, model bisnis ini harus diketahui dari awal. Meskipun, idenya bisa berkembang. Namun, ini akan menjadi dasar dalam menjalankan startup. Jangan sampai, energi besar yang sudah keluar sia-sia, karena tidak bisa menghasilkan uang dari produk yang telah dibuat.
Untuk lebih cepat berkembang lagi, bergabunglah dengan komunitas yang punya interest sama di bisnis yang digeluti. Komunitas bisa membantu untuk memperluas jaringan dan tambahan ilmu-ilmu baru. Dalam komunitas, Anda bisa saling sharing pengalaman, kegagalan, dan keberhasilan.
Demikian ulasan meetup suWec Oktober lalu. Sampai bersua di meetup suWec selanjutnya.
Tags: business model, digitalpreneur, komunitas, meetup, model bisnis, showup, startup, surabaya, suwec, web community
Admin - Inisiator dan Moderator suWec
Website :
http://twitter.com/imammtq